Sabtu, 09 Desember 2017

Supaya Novel Gak 'Berhenti di Tengah Jalan' | Tips Menulis Novel

Hello! Hei, ini tutorial alias trik, ya? Bimbang juga saya ngasih judulnya. Argh. Berhubung aku malas membikin tutorial Video nobel... maaf, NOVEL. Nobel apaan, ya? Oke. Skip to the tutorial aja.

Aku dengar ada tak sedikit - tak sedikit sekali orang yang novelnya berhenti di tengah jalan. Serta yang aku maksud dengan 'berhenti di tengah jalan' itu bukan 'istirahat sebab malas'. Tapi sebab kamu bener-bener berhenti. Stop like it and never feels like writing again. Sesuatu yang mengerikan bagi penulis. Sepertiku. *sobs*

Menurut tak sedikit pakar menulis yang kubaca, serta seusai aku menulis 13 naskah yang cuman berakhir tak lebih dari 10 halaman per cerita, (true story) aku sadar alangkah kurang baik akibat dari 'Writing Block'. Semua penulis tentu mengalaminya, aku yakin. Kalau kalian, para penulis pro, tak mengalaminya... mungkin anda terlalu beruntung ide anda mengalir dengan indah. Tapi, mungkinkah itu terjadi? Bisakah aku menginginkan diriku tanpa faktor seperti ini juga?


OPENING : Macet di Sela-Sela Jari Penulis

Tidak ada penulis yang terhindar dari penyakit ini. Jangan tanya kenapa. Pengalaman membahasnya dengan sangat... jelas. Jadi bukan sebab anda tak berbakat alias sepertinya! Jangan khawatir. Selagi anda tahu argumen kenapa anda berhenti, anda bakal bisa menanggulanginya. Ini FULL trik yang menurutku, tepat untukku yang agak pemula. Plus trik dari pengarang populer yang aku lupa namanya! Enggak, deng. Aku bakal coba mengingat nama mereka...


1. Kenali Persoalanmu

Untuk melawan musuh pribadimu, kamu wajib mengetahuinya agar lebih bersahabat kamu bisa menanggulanginya.

Apa kamu seorang penulis yang baru mengawali, alias sebelumnya sempat menulis cerpen? Biasanya, penyakit penulis novel yang baru mengawali itu satu : "Tidak tahu kalimat apa untuk melanjutkannya" alias "Aku enggak tahu kelanjutannya seperti apa!". Kalau untuk penulis yang mulai profesional, serta faktor yang kualami juga, biasanya sebab tiba-tiba inspirasi hilang.

Kenapa itu bisa terjadi? Apa sebab perasaan tak enjoy? Terlalu lama di depan layar? tak sedikit kemungkinan yang bisa terjadi dalam dirimu. Bahkan faktor sepele!

Contoh persoalan sepele yang menundaku menulis merupakan : Jariku susah beradaptasi saat mengetik di atas keyboard komputer jadi aku wajib mengetik di atas netbook agar perkerjaanku lebih lancar. Tapi seusai itu, aku wajib memeriksa jari kuku sebab kuku menghalangi gerak di atas keyboard yang kecil. Lihat! Faktor sepele bisa memperlambat dirimu!

Berdiri! Regangkan tubuh! Main game sebentar! Tidur siang! Istirahat! Lupakan segalanya mengenai novelmu serta tenangkan dirimu sejenak! Apa yang mengganggumu menulis?

Dan kami bakal melanjutkan tutorial ini...

2. Menanggulangi Persoalan Menulis

a. [ Level I ]  Aku Tak Tahu Kelanjutan Novelku Sendiri!
Kamu tak tahu kelanjutannya? Maka persoalannya ada dalam perencanaan novelmu. Kemungkinan besar kamu melewatkan tahap Plotting Novel. Haah? Telah? Kalau telah, pastikan berbagai hal. Apa kamu telah memastikan bahwa kamu telah merencanakan semua tahap novelmu? Intro, Pembukaan, Perkenalan, Konflik? Karakternya? Apabila telah, berarti ini bukan persoalanmu yang sebetulnya. Mungkin persoalanmu merupakan tutorial menjahit ceritanya menjadi satu, yang berarti kamu wajib membaca tahap seusai ini.

Untuk menghindari alias menanggulangi persoalan seperti ini, maka kamu wajib mengawali perencanaan. Entah itu dari awal alias dari titik dimana kamu berhenti. Setidaknya tahap outlining. Contoh outlining sederhana merupakan sebagai berikut :

Pangeran arogan - Raja meninggal, serta dirinya dipaksa naik tahta - merasa terebani - belajar - berhasil

Seusai itu, kamu perdalam lagi : Seberapakah arogan dia? Kenapa sang raja meninggal? (Kalau dirinya dibunuh, mungkin konfliknya bertambah satu hal) Siapa yang mengajarkannya? (Bayangkan apabila sang gurunya merupakan orang yang membunuh ayahnya, maka akhir ceritanya bakal tak sama) Apa dirinya bakal mengubah sikap arogannya? (Bodoh. Dirinya takkan berubah begitu saja. Bagaimana dirinya berubah serta kenapa?)

Outlining alias menulis event-event penting yang terjadi di novelmu bisa mengurangi terjadinya berhenti di tengah jalan dengan argumen ini hampir 88%. True story dariku (lagi?) sebab dari semua naskah setengah jalan, tiga perempat dari mereka aku tulis tanpa plotting yang jelas.

Thus, mengangkat kami menuju tutorial berikutnya...

b. [ Level I.V] Aku Tak Tahu Kalimat Apa yang Wajib Kutulis!
Wich means, loe tak lebih baca kamus indo. (Jangan pukul aku) Aku tak menyuruhmu meperbuatnya. Aku tahu kamu merasa bakal mati saat mencari kata yang tepat. Lalu, tiba-tiba... *JRENG* hilang! Dimana kalimat terhebat yang kamu pikirkan?!!

Tidak... [Sambil berdiri dengan latar gunung api meletus] TIDAAAAAK!!!

Rasanya seakan kiamat bakal datang... ya, kan?

Aku punya 2 solusi yang ampuh bagiku sekarang terjadi. Nomer 3 tak begitu disarankan sebab aku sendiri waktu tetap nulis 'Reya serta Bulan Kaca' merasa pusing dengan teknik ketiga. Kecuali apabila kamu telah memplotting dengan baik, silahkan.

i. Tinggalkan novel selagi lebih dari 1 hari.
Aku tak menyuruhmu berhenti. Ini menolongmu membikin kalimat baru. Main game! Regangkan tubuh! Olahraga! Bantu orangtua! Lalu, kembali serta baca naskahmu pada 5 paragraf terbaru. Terdengar bodoh? Tidak! Coba saja. Apabila ini tak berhasil, coba trik berikutnya...

ii. Hapus berbagai paragraf sebelumnya
Mungkin anda menulis paragraf stuckin' yang bikin anda tak bisa melanjutkan kalimat selanjutnya. Hapus berbagai paragraf, tulis paragraf baru (pastikan paragrafnya tak sama). Aku dengan cara pribadi tak sangatlah menghapusnya. Buat dokumen baru, lalu copy tahap tertentu serta simpan. Jadi, kalau aku merasa tak enak dengan paragraf baru, aku tinggal memakai paragraf lama yang kubuat tadi! Mudah, kan? Itu, sih, tutorial pribadiku.

iii. Coba mulai tahap lainnya
Bagian lainnya? Terbukti ada tahap lainnya? Ada. Biasanya anda mengetik dari awal ke akhir, kan? Coba tulis konfliknya dulu. Tulis adegan pertarungannya dulu. Adegan patah hatinya dulu. (Sebelum anda salah paham, maksudku sebab keluarga yang meninggalkannya) Alias adegan terpenting dulu. Seusai itu, kamu jahit menjadi satu dengan kalimat-kalimat.

Memusingkan? Tak apabila plot-mu sangatlah telah ditampilan sedemikian rupa! Aku menghindarinya sebab lebih enjoy menulis dari awal ke akhir. But it's really up to you. Really.

c. [ Level II ] Aku Tak Punya Ide
Hajar dirimu sendiri! Kamu baru mengawali sehinga tak punya alias tiba-tiba kehilangan ide?! Just what kind of excuse is THAT?!! Kamu penulis! Setidaknya kalau kamu belum mengawalinya, kamu bakal menjadi penulis! Ide merupakan sesuatu yang berharga, kenapa anda menghapusnya?!!

Berikut merupakan trik memperoleh ide dari penulis populer, dari diriku sendiri, serta lain-lain.

Before you START : Bawa buku, pensil alias pulpen, serta apapun.
Ide merupakan sesuatu yang mudah lepas. Seperti meringkus naga, apabila tak cepat-cepat dikurung, dirinya bakal kabur. Jadi, perbuat saja.

i. Agatha Christie (penulis novel Crime Mystery) mencari ide sambil berendam di bak mandi
Tidak berarti kamu wajib mandi untuk mendapat ide. Tapi ada saat-saat tertentu dimana pikiranmu tenang serta terisi dengan imajinasi. Aku, dengan cara pribadi, meperbuat digital art ngaco serta mengfoto dengan pensil serta kertas untuk mendapat 'ilham'. Aku juga mendapat Fairelemental dari foto ngacoku.

Cari apa yang anda nikmati. Pikiran anda bakal jauh lebih berkerja apabila perasaan anda bahagia. Jangan lupa, Tulis. Tulis setiap ide terkecil yang kamu bisa pikirkan. Bahkan mengenai naga hantu alias kursi bicara... alias bahan terbodoh untuk ramuan perubah wujud!

ii. Brainstorm!!!
Kedengaran bego? Ya. Kamu menciptakan badai pikiran, tapi kenapa enggak? Makusdku, aku mendapat sebuah ide cerita saat guru Bahasa Inggrisku bilang, kami bakal meperbuat Brainstorm pake bahasa inggris. Tujuannya sih, untuk mengetes seberapa tak sedikit kata bahasa inggris yang diketahui. Tapi kenapa enggak? Ini merupakan trik brainstorming paling seru yang bisa dipakai :

Story Mapping : Ambil secarik kertas, tulis satu kata di tengahnya. Lalu, tulis kata lain yang melambangkan apa yang kamu tulis di tengah sebagai sub-bab. Sama seperti mind map, hanya saja kamu menulis ide.

Dengarkan lagu : Lagu merupakan karya seni tertulis yang diberi nada! (Sok tahu banget ya aku?) Coba buat cerita yang berhubungan dengan 5 lagu yang kamu dengar! Berlaku juga untuk mengfoto. Buka playlist, dengarkan semua lagu dari komputermu dengan cara random. Jangan di-skip. Kombinasinya bisa ancur, loh! Tapi membahagiakan banget! Keren untuk humor!

d. [ Level II ] Tanganku Kaku di Atas Keyboard...
Well, does that matter? Aku tahu lambatnya gerakan jari di atas keyboard membikin tak sedikit orang malas mengetik. Ini penyakit yang sebetulnya persoalannya ada pada pengalaman dengan keyboard. Aku juga sama. Argumen mutlak aku menulis blog merupakan melatih gerakan jari di atas keyboard.

Pastikan kamu tak memakai satu jari saat mengetik. Hanya perlu waktu untuk membikin jarim terbiasa, tapi caranya bukan dengan menyerah! Tak persoalan seberapa lambat kamu menulis. Sebuahhari, kamu bakal mengetik dengan cepat... serta terus cepat!


Jeda Sejenak Untuk Breaking News : Sempat dengar mengenai NaNoWriMo?

Yeah. Sekilas informasi sejenak : National Novel Writing Month alias yang apabila di-translate : Bulan Nasional Menulis Novel merupakan sebuah agenda dari tahun 1999 (wow, aku baru lahir) yang mengundang orang-orang untuk menulis novel! Sejelek apapun tulisanmu, setidak lebih apapun performa menyusun katamu, kamu boleh mengikuti NaNoWriMo setiap bulan November! Ada lebih dari 300.000 orang yang mengikuti NaNoWriMo pada tahun 2013.

Jujur, aku bahagia ada event seperti itu. Melatih gerakan jari di atas keyboard. Sasaran dalam sebulan saat menulis NaNoWriMo merupakan 50.000 kata. Jumlah minimal sebuah novel di sana. Tak berakhir? Tak persoalan! Tak ada plot? Siapa peduli! NaNoWriMo merupakan event yang bisa dilaksanakan kapan saja dimana saja!

Hei, mau bikin event nasional kayak gitu di Indonesia? Gerakan Penulis Novel Pelajar... Sasaran : 1000 penulis SD hingga SMA menulis 30.000 kata! hmm... menurut anda gimana? *masukin jadwal di daftar to-do*


e. [ Level III ] Aku Takut Ditolak Penerbit
Jangan! Kenapa anda takut ditolak? Mungkin, aku juga tetap trauma bego sebab ditolak dua kali. Tapi seusai aku menulis tutorial, aku menemukan... tak sedikit kesalahan. PUNDUNG MODE ON!! Argh!!

Tapi kalau anda terus rugii diri anda sendiri serta takut menulis, anda tak bakal bisa menulis. Coba kategori lain. Cobalah menulis diari. Alias apalah. Kalau anda terus takut, anda takkan bisa menonton buku anda terpajang di toko buku.

Kegagalan itu biasa. Aku tahu tutorial menulis cerita sebab menyelidiki kesalahanku sendiri. Kenapa? Kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Sungguh. Baca contoh nyata di bawah!

i. Agatha Christie ditolak 5 tahun berturut-turut. 5 TAHUN. Sekarang bukunya dicetak serta lebih dari 2 miliar dolar dihasilkannya. Ada yang sempat baca novelnya di gramedia? Kakakku beli tak sedikit serta aku menyarankan 'Appointment With Death'. Seru bangeeeet!!!

ii. "Kamu tak tepat menjadi penulis serta sebaiknya menyerah," kata tulisan di surat penerbitnya. Zane Grey tak menghiraukannya serta mempunyai 250 juta buku.

iii. 5 penerbit menolak sebuah naskah. Dua tahun kemudian, sang penulis mengirimkannya kembali. 'Anne of The Green Gables' terjual setidak sedikit 50 juta buku.

iv. Novel Twilight karya Stephenie Meyer ditolak 14 kali sebelum akhirnya menjadi buku bestseller.

v. Untuk membaca novel menarik yang ditolak sebelumnya, aku punya satu link situs yang bisa menolong anda untuk tak takut penolakan. Dalam bahasa Inggris! Silahkan translate sendiri!
10 Bestselling Books that were originaly rejected [LINK]
[WARNING : BIG LIST] Best sellers initially rejected [LINK]

f. [ Level X ] Aku Tak Mau Menulis Lagi
Itu... terlalu ekstrim. Sepertinya Lagu Mp3 kalau kamu tak ingin menulis lagi, kamu enggak bakal baca tulisan ini.

Bagaimana? Apa ada yang mau menulis novel bersama? Alias kalau tidak, tinggalkan komentar kalau anda puntya trik lain untuk di-bagikan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar